-->

HABIB RIZIEQ UNGKAP UPAYA PENYOGOKAN 1 TRILIUN AGAR STOP AKSI BELA ISLAM

                                  
Pada tahun 2017 lalu, beredar video rekaman di media sosial, berisi penjelasan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab

Video berdurasi 13 menit yang diunggah oleh akun facebook amir mujahid itu, direkam saat habib berdialog dengan ratusan jamaah umroh dari Indonesia yang berada di mekah Al – Mukaromah.

Dalam video itu, Habib Rizieq membeberkan alasannya pergi dari Indonesia. Diawali dengan pertanyaan seorang jamaah wanita yang mengaku alumni aksi 212.

Disela – sela pemaparannya, jamaah tersebut kemudian meminta Habib Rizieq untuk kembali ke Indonesia.

“saya berharap dengan carut – marut Negara kita. Saya mohon ketika kondisi yang semakin terpuruk, mungkin seorang Hbib Rizieq menjadi salah satu sumber kekuatan kami, nah kami berharap cepat pulang habib”, kata jamaah.

Habib rizieq memaparkan asalan beliau keluar dari Indonesia, menurutnya keputusan dirinya keluar dari Indonesia sudah menjadi perjuangan yang luar biasa. Mulai dari berbagai macam upata teror, upaya menghalangi dakwahnya sampai upaya untuk membungkam dirinya.

Sebelum aksi 411, upaya – upaya terror itu sudah berlangsung. Dimulai dari tembakan sniper ke kamar tidurnya, dua bom mobil diledakan pada saat ia tablik akbar di cawing, hingga serangan – serang bom Molotov ke beberapa posko – posko FPI.

Sampai – sampai setiap keluar dari rumah saya selalu pesan ke istri, saya keluar belum tentu pulang karena segala sesuatu bisa terjadi di jalan. Jadi kondisinya sudah seperti itu”.begitu kata habib dalam video.

Tak hanya sampai disitu, terror dan ancaman terus di terima habib. Bahkan, pesantrennya juga di kepung oleh aparat brimob dengan dalil latihan. Padahal wilayah pesantren habib itu bukan tempat latihan.

“jadi itu semua terror. Saya pesan kepada istri dan anak kalau terjadi sesuatu yang darurat saya sudah siapkan pasport, saya bilang segera kalian tinggalkan Indonesia. ”

Melihat banyaknya terror, habib mencium adanya upaya untuk menangkap dirinya ”makanya saya segera keluar dari Indonesia. Sebetulnya mereka sudah beberapa kali mereka ingin menangkap saya, tapi selalu gagal,”begitu kata habib.

Mengakuan mengujutkan lainnya diungkap habib. Menurutnya, pasca aksi 212, ia pernah ditawari dana sebesar Rp 1 Triliun untuk membangun pesantren dan perkebunan dengan satu syarat aksi bela islam tidak dilanjutkan.

“tawaran itu saya tolak. Dan saya tahu biasanya mereka pakai ilmu rangkul, kalau gam au di rangkul di gebuk.”begitu kata habib.

Seminggu kemudian, ia tawari kembali dengan tawaran serupa. Namun tawaran itu kembali ia tolak. Tak lama munculah aksi kriminalisasi terhadap dirinya.

Mulai dari tuduhan soal pancasila, soal sampursun, soal tuhan beranak bidanya siapa, soal jendral berotak hansip, soal penyerobot tanah, soal lambing palu arit didalam uang, sampai fitnah cat mesum.

Di akhir memaparannya, habib menegaskan bahwa meskipun berada di luar negeri, geraka sengat dan perjuangannya tetap hadir di Indonesia agar ruh 212 tidak padam.

Sumber :
fajar.co.id
beritaterkinionline.com





Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel