Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
Apa itu Problem Based
Instruction?
Problem based
instruction (PBI) atau pembelajaran berdasarkan masalah (PBM) adalah suatu
model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengembangkan pengetahuan baru bagi siswa melalui proses kerja
kelompok yang membutuhkan penyelesaian nyata sehingga membuat siswa
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis masalah berpusat
pada kegiatan siswa. Dalam proses pembelajaran, guru bertindak sebagai
fasilitator sedangkan siswa yang dituntut untuk lebih aktif dalam bertanya,
menjawab, berpendapat, menyanggah pendapat, dan sebagainya.
Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.
Berikut ini beberapa pengertian dan definisi model pembelajaran problem based instruction dari beberapa sumber buku:
- Menurut
Trianto (2009:92), problem based instruction merupakan suatu pendekatan
pembelajaran dimana peserta didik mengerjakan permasalahan yang autentik
dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan
inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan
kemandirian dan percaya diri.
- Menurut
Suyatno (2009:58), problem based instruction adalah suatu proses
pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam
kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari
masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai
sebelumnya (prior knowledge) sehingga akan terbentuk pengetahuan dan
pengalaman baru.
- Menurut
Rusman (2014:237), problem based instruction adalah model pembelajaran
yang dapat membangkitkan pemahaman siswa terhadap masalah, sebuah
kesadaran akan adanya kesenjangan, pengetahuan, keinginan memecahkan
masalah, dan adanya persepsi bahwa mereka mampu memecahkan masalah
tersebut.
- Menurut Purwaningsih
(2013:5), problem based instruction dikembangkan untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan ketrampilan
intelektual, belajar berbagai peran, melalui pengalaman belajar dalam
kehidupan nyata.
Jenis-jenis Problem Based
Instruction
Menurut Trianto (2009:92), terdapat empat macam
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Instruction), yaitu:
- Pembelajaran berdasarkan
proyek (Project-Based Instruction),
pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri
dalam mengkonstruksikannya pembelajarannya.
- Pembelajaran berdasarkan
pengalaman (Experience-Based Instruction),
pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa melakukan percobaan guna
mendapatkan kesimpulan yang benar dan nyata.
- Belajar otentik (Authentic
Learning), pendekatan pengajaran yang
memperkenankan siswa mengembangkan ketrampilan berpikir dan memecahkan
masalah yang penting dalam konteks kehidupan nyata.
- Pembelajaran bermakna (Anchored
Instruction), pendekatan pembelajaran yang mengikuti
metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran bermakna.
Karakteristik Problem Based
Instruction
Menurut Trianto (2009:93), ciri-ciri atau karakteristik model
pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:
- Pengajuan Pertanyaan atau
Masalah (memahami masalah). Bukannya mengorganisasikan di
sekitar prinsip-prinsip atau keterampilan akademik tertentu, pembelajaran
berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan dan
masalah yang dua-duanya secara sosial penting dan secara bermakna untuk
siswa.
- Berfokus pada keterkaitan
antar disiplin. Meskipun pembelajaran berbasis masalah
mungkin berpusat pada mata pengajaran tertentu (IPA, matematika, dan
ilmu-ilmu sosial), masalah yang akan diselidiki telah dipilih benar-benar
nyata agar dalam pemecahannya, siswa meninjau masalah itu dari banyak mata
pelajaran.
- Penyelidikan Autentik.
Pembelajaran berbasis mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik
untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Mereka harus
menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis,
melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi dan merumuskan
kesimpulan.
- Menghasilkan produk dan
memamerkannya. Pembelajaran berbasis masalah menuntut
siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau
artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian
masalah yang mereka temukan. Produk tersebut dapat berupa transkrip debat.
Produk itu dapat juga berupa laporan, model fisik, video maupun program
komputer.
- Kolaborasi/kerja sama.
Pembelajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama satu
dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok
kecil. Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan
terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagai
inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan
keterampilan berfikir.
Langkah-langkah Problem Based
Instruction
Menurut Trianto (2009:98), langkah-langkah atau tahapan
pembelajaran menggunakan model problem based instruction adalah sebagai
berikut:
- Tahap-1 (Orientasi siswa
pada masalah). Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi
atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat
dalam pemecahan.
- Tahap-2 (Mengorganisasi
siswa untuk belajar). Guru membantu siswa untuk mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
tersebut.
- Tahap-3 (Membimbing
penyelidikan individual maupun kelompok). Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
- Tahap-4 (Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya). Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan
model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
- Tahap-5 (Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah). Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan.
Kelebihan dan Kekurangan Problem
Based Instruction
Model pembelajaran problem based instruction memiliki
beberapa kelebihan atau keunggulan sebagai berikut:
- Peserta didik dilibatkan pada kegiatan
belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserap dengan baik.
- Dilatih untuk mandiri dan bekerja sama
dengan peserta didik lain.
- Berperan aktif dan menuntut keterampilan
berfikir peserta didik yang lebih tinggi dalam pembelajaran.
- Peserta didik dapat merasakan manfaat
pembelajaran matematika sebab masalah yang diselesaikan merupakan masalah
sehari-hari.
- Dapat mengembangkan cara berfikir logis
serta berlatih mengemukakan pendapat.
Sedangkan kelemahan atau kekurangan menggunakan model pembelajaran problem based instruction yaitu:
- Untuk peserta didik yang malas, tujuan
dari model tersebut tidak akan tercapai.
- Membutuhkan banyak waktu.
- Menuntut guru membuat perencanaan pembelajaran yang lebih matang.
[www.kajianpustaka.com]
0 Response to "Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)"
Post a Comment