Pengertian Fungsi, Tujuan dan Jenis Kemasan
Kemasan adalah desain kreatif yang
mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan
elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan.
Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan,
mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec,
2006:33).
Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran (Rangkuti, 2010:132).
Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran (Rangkuti, 2010:132).
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.
Fungsi Kemasan
Banyak perusahaan yang sangat
memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka menganggap bahwa fungsi
kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas dari pada itu.
Simamora (2007) mengemukakan pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu:
1. Fungsi Protektif
Berkenaan dengan proteksi produk,
perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua
berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak
perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.
2. Fungsi
Promosional
Peran kemasan pada umumnya dibatasi
pada perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan sebagai sarana
promosional. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi
konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.
Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu :
Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu :
1.
Self service.
Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana
kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan
memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk.
2.
Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan,
penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.
3.
Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan
yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan
atau merek produk.
4.
Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan
juga memberi keuntungan bagi produsen.
Selain berfungsi sebagai media
pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai berikut:
1. Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah
satu fungsi dasar kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk,
atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan penempatan.
2. Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik
perhatian kepada sebuah produk dan memperkuat citra produk.
3. Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik
dimana kemasan menjual produk dengan menarik perhatian dan
mengkomunikasikannya.
Tujuan Kemasan
Menurut Louw dan Kimber (2007),
kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
1.
Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan
sebagainya.
2.
Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan
sebagainya.
3.
Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu
paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
4.
Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang,
atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
5.
Reducing Theft.
Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik
(menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian.
Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat
anti-pencurian.
6.
Convenience.
Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan,
tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
7.
Marketing.
Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli
untuk membeli produk.
Jenis-jenis Kemasan
Berdasarkan struktur isi, kemasan
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1.
Kemasan Primer,
yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman,
dll).
2.
Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan
lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu
untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
3.
Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau
identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama
pengangkutan.
Berdasarkan frekuensi pemakaiannya,
kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1.
Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu
kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton
dus, makanan kaleng.
2.
Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh
konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian
dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.
3.
Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan
lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu
dan berbagai jenis botol.
Berdasarkan tingkat kesiapan pakai,
kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1.
Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang
telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah
kaleng, dan sebagainya.
2. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum
pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah
yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.
0 Response to "Pengertian Fungsi, Tujuan dan Jenis Kemasan"
Post a Comment