Dosen UI, Ade Armando : “Sebaiknya Stop Haji dan Umroh Karena Cuma Pemborosan Saja”
Wednesday, November 14, 2018
Edit
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxSNTft2nj3S7Y6vbU-ph2fiCcUTIBN-GILj1AAButEujjZgMs9CB8Oist77ewiBC3sU3AcLROP0NGJM_IRL0YAkHp4wmVet_iI9YkXxwQE_wsPDTavBnvhlnriWBEx9OcBFbo87OVXuM/s320/Screenshot_2018-11-14-20-00-52-1.png)
Aktivis
islam liberal dan dosen universitas Indonesia (UI) Ade Armando, kembali membuat
pernyataan kontoversial. Ade mengusulkan agar Negara menyetop penyenggaraan
haji dan umroh karena kegiatan sacral umat islam itu dinilai pemborosan.
Dalam
tulisan yang dimuat laman Madinaonline Mantan anggota Komisi penyiaran Indonesia
(KPI), mejelaskan panjang lebar tentang gagasannya, lengkap dengan ilustrasi
nominal ongkos haji serta membludaknya umat islam yang ingin melaksanakan
ibadah haji dan umroh
Kata
dia, praktik haji dan umroh di Indonesia terkesan menghamburkan data yang
sebenarnya bisa digunakan untuk kepentingan membangun kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“kita
gunakan saja sebuah kalkulasi minimalis. Untuk naik haji, uang minimal yang
harus dikeluarkan seorang calon haji adalah sekitar Rp40 juta rupiah. Ini dengan
perhitungan ongkos naik haji pada 2015 adalah Rp36 juta. Jumlah Jemaah haji Indonesia
tahun 2015 adalah 168 ribu orang. Dengan demikian, dana total ibadah haji pada
tahun 2015 adalah Rp 6,720 triliun. Itu dengan tidak memperhitungkan ONH plus.”
Kata ade.
Di
tambah umrah, ade melanjutkan , biaya minimal per orang adalah sekitar Rp 25
juta. Jumlah peserta umroh Indonesia pada 2015 diperkirakan 700 ribu jamaah. Hasil
data total yang dikeluarkan adalah Rp17,5 triliun.
“jadi
dengan perhitungan minimalis saja, uang yang terserap untuk kegiatan haji dan
umroh per tahun adalah sekitar Rp6,7 triliun plus Rp17,5 triliun yakni sekitar
Rp 24 triliun. Kalau sekarang kita tambahkan lagi angka itu dengan belanja
jamaah selama di tanah suci, plus biaya ONH dplus dan perjalanan wisata maka
berlebihan kalu angka itu melonjak menjadi sekitar Rp 30 triliun ” papar dia.
Ade
menjelaskan jika dana itu digunakan untuk keperluan kesejahtraan masyarakat Indonesia,
banyak hal bisa dilakukan dengan uang Rp 30 triliun.
“kita
pakai contoh sederhana saja, belanja pemeritah pusat untuk perumahan dan
fasilitas umum pada 2015 adalah Rp25,6 triliun atau untuk kesehatan adalah Rp
24,2 triliun. Itu semua bisa ditutup dengan uang haji .”ujarnya.
Jika
uang itu digunakan untuk pembangunan rumah sederhana senilai Rp 50 juta, lanjut
ade, uang itu bisa dipakai membangun 600 ribu rumah .
“bila
biaya renovasi sekolah mencapai Rp 200 juta persekolah, maka ada 150 ribu
sekolah direnovasi. Bila pembetonan jalan selebar 7 meter adalah Rp 8 miliar
per – kilometer, dengan dana haji satu tahun itu, bisa dibangun jalan beton
3,750 km,” tutupnya.
Sumber
: ayojalanterus.blogspot.co.id